(123)456 7890 demo@coblog.com

Pengertian Teks Editorial, Ciri-Ciri, Tujuan, Kaidah

Pengertian Teks Editorial, Ciri-Ciri, Tujuan, Kaidah
Rate this post

Definisi teks editorial

teks-editorial

Teks editorial adalah teks yang memuat pendapat pribadi seseorang tentang suatu masalah yang sebenarnya. Masalah tersebut dapat mencakup masalah politik, sosial, atau ekonomi yang secara signifikan berkaitan dengan politik. Namun demikian, pengungkapan teks harus berdasarkan bukti, data / fakta dan alasan yang logis dan bijaksana serta dilengkapi dengan hal tersebut agar pembaca atau pendengar dapat menerimanya dengan benar dan bijak. Lalu apa tujuan dari teks editorial atau opini tersebut?

Tujuan dari teks editorial / editorial / pernyataan:

Tujuan dari teks editorial atau pernyataan ini adalah sebagai berikut:

  • Mampu mengajak pembaca untuk merefleksikan suatu masalah (masalah / topik) yang sedang terjadi di daerah tersebut.
  • Memberikan fakta, data, dan pandangan berbasis alasan bagi pembaca untuk mengembangkan masalah.

Keuntungan dari teks editorial / opini:

Teks editorial ini memberikan informasi kepada pembaca, menggugah pikiran dan terkadang dapat membuat pembaca berpartisipasi dan mengambil tindakan.

Fungsi Teks Editorial / Editorial / Opini:

Fungsi teks editorial atau pernyataan antara lain sebagai berikut:

  • Fungsi teks opini atau editorial ini secara umum menjelaskan suatu pesan dan dampaknya terhadap masyarakat.
  • Isikan latar belakang menyikapi pemberitaan dengan realitas sosial dan faktor-faktor yang mempengaruhinya secara lebih menyeluruh.
  • Kadang-kadang ada analisis mutakhir yang dilakukan untuk mempersiapkan komunitas menghadapi apa yang mungkin terjadi
  • Meneruskan penilaian moral tentang / tentang pesan.

Fitur teks editorial / opini:

Ciri-ciri teks editorial atau opini tersebut di bawah ini, yaitu:

  • Subjek penulisan selalu hangat dan juga topikal (saat ini dibicarakan oleh banyak orang dan juga tersebar luas), topikal dan faktual
  • Bersifat sistematis dan logis
  • Editorial atau opini adalah ide atau opini yang bersifat argumentatif.
  • Menarik untuk dibaca karena hangat, dalam proses, dan penggunaan kalimatnya pendek, ringkas, dan jelas.

Struktur teks editorial

Terdapat 3 struktur dalam membuat teks editorial atau opini, yaitu:

  • Pernyataan (tesis):
    Bagian tersebut berisi perspektif penulis tentang masalah yang dibahas. Biasanya teori tersebut diperkuat dengan argumen.
  • Perselisihan:
    Alasan atau bukti yang digunakan untuk memperkuat pernyataan dalam karya, meskipun argumen tersebut umumnya diartikan sebagai tidak setuju Argumen ini bisa juga dalam bentuk pertanyaan / data umum hasil penelitian, pernyataan ahli atau juga berupa fakta berdasarkan referensi yang dapat dipercaya.
  • Pengulangan pendapat (repetition):
    Bagian yang memuat konfirmasi pendapat berdasarkan fakta dan data, pada bagian penalaran untuk memperkuat / mengkonfirmasi.

Aturan untuk bahasa teks editorial

Aturan bahasa untuk teks editorial atau opini tercantum di bawah ini, antara lain:

  • Kata keterangan: dirancang agar pembaca percaya pada teks yang sedang dibahas dengan menekankan pada penggunaan kata keterangan (kata keterangan umum). Kata-kata yang umum digunakan adalah: selalu, biasanya, sering, sesekali, sebagian besar waktu, jarang, dan lain-lain.
  • Konjungsi: Konjungsi pada teks, contoh: genap.
  • Material Verb: Kata kerja yang menunjukkan tindakan / peristiwa fisik.
  • Relational Verb: Kata kerja yang menunjukkan hubungan antara intensitas (artinya A adalah B) dan milik (artinya A memiliki B).
  • Kata Kerja Mental: Kata kerja yang menggambarkan persepsi (seperti melihat, merasakan), kasih sayang (seperti mengkhawatirkan) dan pengetahuan (seperti berpikir, memahami). Dalam kata kerja mental ada peserta sensorik dan fenomena.

Contoh teks editorial dan struktur analisis

CBT, Perkembangan Teknologi Pendidikan di Indonesia

Pendidikan sangat penting dalam kehidupan saat ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa bangsa Indonesia dibiarkan tanpa pendidikan oleh negara lain. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia berusaha keras untuk mempromosikan pendidikan. Salah satu contoh upayanya adalah teknologi yang digunakan dalam proses pendidikan, karena teknologi merupakan salah satu faktor dalam pembangunan suatu negara.

Tidak jarang akhir-akhir ini orang membicarakan ujian nasional terkomputerisasi. Ini merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan teknologi di Indonesia.

Computer Based Test, atau yang sering disebut dengan istilah CBT, harus diterapkan pada sistem PBB di Indonesia. Pada dasarnya sistem ini tidak hanya digunakan untuk pengembangan teknologi, tetapi juga lebih efisien dan ekonomis dibandingkan dengan tes berbasis kertas, dimana soal harus dicetak di atas kertas. Padahal, peserta Ujian Nasional sangat banyak sehingga bisa mencapai jutaan peserta. Selain itu, biaya pengiriman naskah soal tidak murah.

Teknologi semacam itu sebenarnya sangat mudah digunakan. Keuntungan terkait tidak signifikan. Manfaat tersebut tidak hanya didapat dari pemerintah. Mereka lebih membantu siswa karena mereka tidak fokus pada menghitamkan jawaban. Selama ini faktor respon pada kertas LJK sangat mempengaruhi nilainya. Yang harus Anda lakukan adalah mengklik jawabannya. Jadi waktunya tidak terbuang percuma.

Masalah dengan program ini adalah beberapa orang mungkin tidak menyetujuinya. Mereka percaya bahwa CBT akan membebani siswa, terutama siswa yang tidak memiliki masalah teknologi fluida. Ini akan memotivasi mereka untuk menjadi lebih akrab dengan teknologi seperti komputer karena pada dasarnya ada banyak tes yang saat ini di luar sana yang menggunakan sistem CBT. Mereka yang tidak setuju tetap tidak bisa diundang untuk bekerja menuju perubahan yang lebih baik. Kecenderungan seperti itu dapat mengganggu perkembangan, kreasi, dan kreativitas. Untuk menjadi negara maju perlu adanya perubahan dan perubahan menjadi lebih baik.

Suatu negara membutuhkan kondisi yang setidaknya setara dengan negara lain di dunia. Indonesia adalah negara berkembang dan Indonesia sendiri membutuhkan kemajuan.

Sumber :